top banner

Jangan Mau Ditipu Bank, BI Berikan Tips Seputar Bunga KPR

Jakarta -Bank Indonesia (BI) memberikan beberapa contoh perhitungan bunga kredit kepada para nasabah termasuk perhitungan KPR.

Direktur Departemen Komunikasi BI Difi Johansyah menjelaskan, perhitungan bunga kredit yang digunakan bank akan menentukan besar kecilnya angsuran pokok dan bunga yang harus dibayar debitur atas kredit yang diterima dari bank.

"Pemahaman mengenai berbagai perhitungan bunga akan membantu debitur dalam membuat keputusan untuk mengambil kredit yang paling menguntungkan sesuai dengan kemampuan keuangannya," ungkap Difi ketika berbincang dengan detikFinance, Jumat (31/5/2013).

Bagaimana menghitung bunga kredit? Beberapa cara yang digunakan oleh bank dalam menghitung bunga antara lain ada tiga metode yakni flat, effektif dan annuitas.

"Flat Rate perhitungan bunga didasarkan pada plafon kredit dan besarnya bunga yang dibebankan dialokasikan secara proporsional sesuai dengan jangka waktu kredit. Dengan cara ini, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit setiap bulan sama besarnya," ungkap Difi.

Sedangkan untuk Efektif (Sliding Rate). Perhitungan bunga dilakukan setiap akhir periode pembayaran angsuran.

"Pada perhitungan ini, bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya (baki debet) sehingga bunga yang dibayar debitur setiap bulannya semakin menurun. Dengan demikian, jumlah angsuran yang dibayar debitur setiap bulannya akan semakin mengecil," tutur Difi.

Sedangkan untuk anuitas, jumlah angsuran bulanan yang dibayar debitur tidak berubah selama jangka waktu kredit. Namun demikian komposisi besarnya angsuran pokok maupun angsuran bunga setiap bulannya akan berubah dimana angsuran bunga akan semakin mengecil sedangkan angsuran pokok akan semakin membesar.

Apakah Suku Bunga Kredit dapat berubah ?

Difi menjelaskan suku bunga kredit dapat berubah setiap saat selama jangka waktu kredit apabila bank menetapkan suku bunga mengambang (floating). Namun demikian, bank dapat menetapkan suku bunga yang bersifat tetap (fixed) selama jangka waktu kredit atau pada jangka waktu tertentu (jangka waktu yang diperjanjikan).

a. Suku Bunga Tetap (Fixed)

Pada suku bunga yang bersifat tetap, besarnya bunga yang harus dibayar Debitur selama jangka waktu yang diperjanjikan tidak akan berubah. Dengan demikian apabila pada saat perjanjian kredit telah ditetapkan suku bunga sebesar 12%, maka selama jangka waktu yang diperjanjikan suku bunga yang berlaku tetap 12%.

b. Suku Bunga Mengambang (Floating Rate)

Pada suku bunga yang bersifat mengambang, besarnya bunga yang harus dibayar Debitur dapat berubah sesuai dengan tingkat suku bunga yangditetapkan oleh bank. Dengan demikian apabila suku bunga yang disepakati pada awal perjanjian adalah sebesar 12%, maka selama jangka waktu kredit suku bunga dapat turun menjadi 10% atau bahkan naik menjadi 15%.

 Keuntungan dan Kerugian Perhitungan Suku Bunga

Difi menjelaskan juga, baik penetapan suku bunga secara tetap maupun secara mengambang dapat membawa keuntungan maupun kerugian bagi Debitur.

Keuntungan

Suku bunga tetap:

  • Kepastian besarnya bunga yang dibayar
  • Tidak ada perubahan suku bunga walaupun suku bunga pasar mengalami kenaikan
Suku bunga mengambang:
  • Pada saat terjadi penurunan suku bunga pasar maka tingkat suku bunga kredit ikut turun.
"Keuntungan suku bunga tetap bagi Debitur adalah adanya kepastian besarnya suku bunga yang harus dibayar setiap periodenya. Selain itu, apabila suku bunga pasar mengalami kenaikan maka debitur diuntungkan karena adanya selisih suku bunga tersebut. Sementara itu keuntungan suku bunga floating bagi Debitur dapat terjadi apabila suku bunga pasar mengalami penurunan sehingga besarnya bunga yang harus dibayar Debitur pada periode tersebut pun menjadi lebih rendah daripada periode sebelumnya," ungkapnya.

Kerugian

Suku bunga tetap:
  • Apabila suku bunga pasar berada di bawah suku bunga tetap maka suku bunga kredit menjadi lebih mahal

Suku bunga mengambang:
  • Apabila suku bunga pasar mengalami kenaikan maka suku bunga kredit akan ikut naik
"Untuk menghindari kesalahpahaman dikemudian hari dalam pemenuhan kewajiban pembayaran pokok dan bunga kredit dari bank, sebaiknya debitur membaca dan memahami isi Perjanjian Kredit," paparnya.

sumber : http://finance.detik.com/read/2013/05/31/144017/2261550/1016/1/jangan-mau-ditipu-bank-bi-berikan-tips-seputar-bunga-kpr

Tips Bisnis Simpan Pinjam




Untuk memulai bisnis usaha simpan pinjam  , anda tak usah membayangkan modal yang terlalu besar . Disini saya akan memberikan gambaran  bisnis usaha simpan pinjam .
Bisnis ini dapat di lakukan dimana saja , anda berprofesi ibu rumah tangga , mahasiswa , maupun pekerja kantoran pun  bisa mengerjakannya . Kunci bisnis ini adalah pemahaman anda tentang bunga yang harus anda berikan dan pembukuan yang tepat . Untuk memulainya , saya berikan gambaran anda memiliki modal sebesar Rp. 2.000.000 ,00 .
Modal  sebesar ini bisa anda kelola dengan memberikan pinjaman kepada rekan terdekat  anda dan  tetangga . Dari modal tersebut anda bisa memberikan pinjaman jangka pendek dengan plafon antara Rp . 200.000 ,00 s/d Rp. 500.000 , 00
dengan jangka waktu antara satu hingga tiga bulan .
Mengapa saya katakan jangka waktu yang pendek ,  dengan waktu yang relatif pendek inilah anda bisa memutar modal anda dengan cepat . Besarnya keuntungan pun akan anda peroleh dengan cepat .

Untuk akumulasi perhitungan sederhana usaha simpan pinjam dari modal anda diatas , misalnya anda perhitungkan bunga yang ingin anda peroleh secara global tiap bulannya 8 % , maka besarnya bunga tersebut

                             Rp. 2.000.000 , 00 x 8% = Rp. 160.000,-


Jika anda memberikan bunga yang berbeda untuk tiap nasabah anda , anda tinggal mengganti berapa persen bunga yang anda inginkan untuk tiap nasabah .  Kalau modal yang anda setor banyak tentu  bunga yang anda peroleh juga banyak . Selain  bunga , bisnis simpan pinjam ini juga bisa mengambil keuntungan dari biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam . Kalau di tempat saya , administrasi dikenakan sebesar 2 % dari plafon  peminjam . Biasanya administrasi simpan pinjam berkisar antara 2 s/d 4 %  , dan bunga nya antara 5 s/d 10 % perbulanya . Memang perbedaan cukup besar antara bunga pada bank dan simpan pinjam atau koperasi . Perbedaan ini karena syarat pengajuan di bank ataupun sejenisnya biasanya ribet dan lama , tapi pengajuan pinjaman pada  unit simpan pinjam sangatlah mudah dan cepat , bahkan untuk pinjaman dibawah Rp. 500.000 ,00 anda bisa menggunakan KTP anda sebagai jaminannya .  
Bagaimana , anda tertarik dengan sedikit ilustrasi  usaha simpan pinjam diatas ? Meskipun hanya bermodal sedikit , usaha simpan pinjam ini bisa anda kembangkan , dengan sistem pembukuan yang teratur akan meningkatkan bisnis ini .  Kalau anda sudah mendaatkan profit yang maksimal , anda bisa menambah modal anda . Semakin banyak modal yang anda kelola , semakin besar penghasilan  yang anda peroleh .

Sistem Suku Bunga Anuitas

Selain  bunga flat ,dan bunga efektif, bunga anuitas sering dipakai oleh pihak Bank.Bunga anuitas adalah modifikasi dari bunga efektif. Prinsip bunga anuitas hampir sama dengan bunga efektif yaitu menggunakan perhitungan bunga yang fair, yaitu bunga dihitung dari sisa pokok yang belum dibayar.
Perbedaan bunga anuitas dengan bunga efektif adalah pada jumlah angsuran per bulannya. Dalam bunga efektif, angsuran menurun sejalan dengan berkurangnya bunga; sedang dalam bunga anuitas angsuran dibuat sedemikian rupa agar sehingga tiap bulannya jumlahnya tetap.
Seperti bunga efektif, bunga anuitas biasanya dipakai pada perhitungan kredit jangka panjang misalnya KPR atau kredit usaha.
Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.  Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal sangat besar sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil.
Di bawah ini  Rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya angsuran perbulan :








i = Suku bunga
m = Jumlah periode pembayaran

misalkan suatu Bank  memberikan kredit sebesar Rp 12.000.000,- selama 3 tahun (36 bulan ) dengan suku bunga 15% pertahun. Berapa jumlah yang diangsur tiap bulan oleh pihak penerima kredit, dan beri detail angsuran pokok dan bunga.

Perhitungannya :
 







Maka didapatkan besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan
Rp. 415.983,94

Sistem Suku Bunga Floating atau Mengambang

Floating berarti mengambang, dasar perhitungan sistem bunga ini adalah SBI (untuk Indonesia),Atau SIBOR atau LIBOR ( dolar ).SIBOR adalah singkatan dari singapore interbank offering rate dan LIBOR adalah london interbank offering rate."Pak,kalau saya tidak tahu kepanjangan dari dua singakatan itu,apakah saya tidak bisa membeli rumah?" Ya,tidak ada hubungannya.Ini sekedar  informasi untuk anda.

"Kenapa harus mengikuti sistem singapura atau london,pak?"Kita tahu,sistem yang termasuk paling established untuk Eropa adalah London dan untuk Asia adalah Singapura.Lalu,kita juga sering membaca bahwa SBI turun,tetapi suku bunga belum turun.Kenapa? "kambing hitam"-nya adalah cost of fund ( CoF ).

Agar anda mudah memahaminya,anggap saja CoF adalah biaya kulakan bank.Jadi,bahwa SBI turun tetapi bunga kredit belum turun,itu disebabkan karena CoF masih tinggi.Sebagai perumpamaan,katakanlah Anda berdagang kaos dan anda kulak di Tanah Abang.Pada suatu ketika,harga kaos memang turun (SBI turun),tetapi ternyata biaya untuk sampai ke tanah abang tetap atau naik,misalnya biaya transportasi,biaya parkir,dan lain lain,Akibatnya,total biaya kulak anda tetap (CoF tetap tinggi),meskipun biaya material kaos telah turun,Yang termasuk dalam CoF antar lain adalah gaji pegawai bank dan biaya operasional bank.Dalam kaitan ini,setiap bank menerima tekanan persaingan.Jika CoF nya tinggi terus,bank yang bersangkutan akan diasingi oleh bank lain yang lebih efisien.Maka,dalam jangka menengah,bank harus menyesuaikan tingkat CoF-nya

Sistem Suku Bunga Efektif







Dalam kredit dengan bunga efektif atau kadang disebut sliding rate, perhitungan bunganya dilakukan pada setiap akhir periode angsuran. Bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya.
Bunga dihitung berdasar nilai pokok yang belum dibayar. Jadi bunga per bulan akan berubah-ubah berdasar nilai pokok yang masih terhutang.
Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan semakin mengecil.
Karena bunganya yang dibayar mengecil, maka angsuran per bulan akan semakin menurun dari waktu ke waktu. Angsuran bulan kedua lebih kecil daripada angsuran bulan pertama, begitu seterusnya.

Pada sistem ini, perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap bulan karena pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan.

Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank menggunakan sistem bunga  Efektif  12%


Rumus:
Bunga per Bulan = SA x I/12
- SA : Saldo Akhir Periode
- I : Suku bunga per tahun

Perhitungan Bunga Bank Efektif :

Bunga bulan pertama = Rp 12.000.000×12%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000


Jika anda membandingkan bunga pinjaman antar bank, pastikan jenis bunga yang dipakai, apakah bunga efektif, flat atau anuitas.

Sistem Suku Bunga Flat







Suku bunga flat adalah perhitungan bunga yang paling mudah. Tiap bulan angsurannya sama, bunganya sama, cicilan pokoknya sama. Biasanya perhitungan bunga ini dipakai pada KTA (Kredit Tanpa Agunan).
Dalam kredit bunga flat atau bunga tetap, plafon kredit dan besarnya bunga akan dihitung secara proposional sesuai dengan jangka waktu kredit.
Nilai bunga akan tetap sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal.
Jadi jumlah pembayaran pokok + bunga setiap bulan akan sama besarnya.

Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank menggunakan sistem bunga tetap (flat). Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%

Rumus: 

total Bunga = P x I x N

bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B
- P : Pokok kredit
- I : Suku bunga per tahun
- N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
- B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan

Perhitungan Bunga Flat:

Total Bunga = Rp12.000.000 × 0,06 × 1 = Rp 720.000
Bunga per Bulan = Rp720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000



Penghitungan dengan bunga flat akan menimbulkan kesan bahwa suku bunga rendah bila dibandingkan dengan perhitungan bunga efektif.






Keanggotaan Koperasi


Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus sebagai pengguna-jasa koperasi . Maju mundurnya koperasi berasal dari anggota untuk anggota koperasi dapat berkembang baik bilamana anggota dan pengurus merasa berkepentingan terhadap kemajuan koperasi

Pengertian koperasi simpan pinjam , Tujuan Koperasi Simpan Pinjam , Prinsip Koperasi Simpan Pinjam serta Peranan dan Maanfaatnya







Pengertian Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi  simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat.

Macam macam Suku Bunga




Sebelum membahas macam macam suku bunga , dalam hal Bisnis simpan pinjam  tentunya bersangkutan dengan bunga ,
bunga adalah suatu imbalan jasa yang telah kita berikan atas pinjaman uang.
Persentase dari pokok utang yang telah dibayarkan sebagai imbalan jasa/bunga.
Dalam jangka panjang atau periode tertentu disebut suku bunga. Suku bunga secara umum ada 4 jenis yaitu : Suku bunga Flat, Suku Bunga Efektif, Suku Bunga Anuitas, Suku Bunga Mengambang.

Program Simpan Pinjam 3.0

Untuk Usaha Kredit, Koperasi, LPD dll.